Seperti yang sudah disebutkan di post sebelumnya, saat ini saya bekerja di Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan, KLHK. Sebenarnya istilah serat itu sangat luas pengertiannya. Namun, dalam hal ini, saya hanya akan memperkenalkan tentang serat kayu dan kegunaannya.
Menurut
KBBI, serat adalah sel atau jaringan serupa
benang atau pita panjang, berasal dari hewan atau tumbuhan (ulat, batang
pisang, daun nanas, kulit kayu, dan sebagainya), digunakan untuk membuat
kertas, tekstil, dan sikat. Sedangkan serat kayu adalah serat yang berasal dari
kayu yang umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu serat panjang dan serat pendek.
Serat panjang biasanya berasal dari jenis kayu-keras/soft wood/pohon berdaun jarum (subdivisi gymnospermae) sedangkan
serat pendek berasal dari kayu-lunak/hardwood/pohon
berdaun lebar (subdivisi angiospermae).
Istilah serat dalam ilmu kayu sering digunakan secara umum untuk menyatakan
semua sel-sel kayu yang terpisahkan dalam proses pembuatan pulp. Namun, dalam
konteks morfologi kayu, istilah serat menyatakan tipe sel yang spesifik.
Karenanya serat, atau tepatnya disebut trakeid serabut, adalah xylem kayu keras
yang panjang, meruncing, dan biasanya berdinding tebal. Dari pandangan sepintas
nampaknya serupa benar dengan trakeid longitudinal, tetapi apabila diamati
lebih dekat kelihatan beberapa perbedaan yang nyata. Trakeid kayu-lunak panjang
rata-rata sekiktar 3-4 mm sehingga sering disebut serat panjang sedangkan
trakeid kayu-keras memiliki panjang rata-rata yang lebih pendek biasanya
dibawah 1 mm sehingga disebut serat pendek. Panjang serat merupakan unsur
penting kekuatan kertas, sehingga menjadi salah satu parameter dalam menentukan
kualitas kayu sebagai bahan baku kertas. (Haygreen dan Bowyer, 1993)
Serat memiliki banyak kegunaan diantaranya:
1.
Sebagai bahan baku kertas dan produk turunannya sepeti buku, tisu,
kertas HVS, kardus, dan lain-lain.
Untuk membuat kertas, serat kayu yang berasal dari pohon
dibuat chip kemudian dimasak dengan menambahkan zat lain pada kondisi tertentu untuk
menguraikan serat menjadi pulp. Pulp tersebut kemudian diproses
menjadi produk kertas dan turunannya. Proses pemasakan pulp sebenarnya banyak macamnya. namun yang paling umum digunakan adalah metode kraft karena terbukti yang paling menguntungkan secara ekonomi.
2.
Sebagai bahan baku serat rayon.
Rayon atau kain rayon adalah kain yang dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Serat rayon jadi
alternatif selain katun dan polyester. Saat ini rayon sudah dikembangkan dalam
puluhan tipe dan digunakan secara luas dalam industry garmen untuk bahan
pakaian dan perlengkapan busana, seperti daster, jaket, jas, pakaian dalam,
syal, topi, dasi, kaus kaki, dan kain pelapis sepatu. Kain jenis ini juga
dipakai sebagai kain alas dan perlengkapan perabot (seprei, selimut, tirai),
dan alat0-alat kebutuhan industry (kain untuk perabot rumah sakit, benang ban),
serta barang kesehatan pribadi (pembalut wanita, popok). Apabila diproses
dengan lebih canggih, rayon memiliki sifat eksklusif dari segi sifat dan
karakter. Harganya menjadi cukup mahal karena hampir sebanding dengan sutra
3.
Sebagai bahan konstruksi
Untuk bahan konstruksi, serat kayu yang sudah terurai
dicampur dengan bahan perekat kemudian dipress untuk menggantikan fungsi kayu
ataupun plywood. Namun penggunaannya hanya untuk bahan konstruksi yang tidak
memerlukan kekuatan struktural.
4.
Sebagai material danlam hidroponik
Serat kayu dapat digunakan sebagai substrat dalam hydroponik. Irisan
kayu menjadi substrat pilihan sejak hari-hari awal penelitian hidroponik
5.
Sebagai bahan komposit papan serat
Serat kayu dapat dicampurkan dengan bahan perekat yang
bersifat thermoplastic untuk membentuk papan serat yang kuat dan tahan air
untuk produk luar ruangan,
6.
Sebagai bahan papan komposit plasstik
Mengkombinasikan serat kayu dengan polimer dapat memperkuat
bahan plastik. Penelitiannya sampai saat ini masih dilakukan.
Apabila berhasil, hal tersebut dapat merevolusi industri komposit. Sektor utama
masufaktur yang mengandalkan bahan-bahan ini seperti bangunan, konstruksi,
mobil, dan pesawat. Serat kayu terbarukan dan material komposit yang
dikembangkan akan terurai setelah selesai dalam penggunaannya tanpa merusak
lingkungan.
Penelitian tentang serat
kayu merupakan salah satu kegiatan penelitian yang dilakukan di BP2TSTH.
Berdasar Permen KLHK RI Nomor P.20/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tugas BPPTSTH
adalah melaksanakan
penelitian dan pengembangan di bidang teknologi serat dan budi daya tanaman
hutan penghasil serat serta melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan
yang menjadi kebutuhan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Menurut Yenis Aprianis, selaku ketua tim peneliti teknologi
di BP2TSTH, “Penelitian serat yang sudah dan masih berlangsung dilakukan di
BP2TSTH meliputi penelitian di bidang pulp, rayon, dan papan serat”. (OTA)
terima kasih
BalasHapus