Jumat, 22 September 2017

Menjelang pernikahan ... (Part 1)

Meskipun isi blog ini sudah menyimpang dari yang saya inginkan sebelumnya, namun untuk mencapai target One Day One Post (ODOP), saya menjadikan isinya campur aduk. 

Dan kali ini saya akan menceritakan beberapa cobaan yang saya hadapi ketika berniat untuk menikah.

Sejarah pertemuan saya dengan istri saya mungkin akan saya ceritakan lain waktu. Tapi kisah ini hanya menceritakan tahapan yang saya lalui menjelang pernikahan saya. 

Lima bulan menjelang pernikahan, saya dan istri saya sebenarnya belum cukup saling mengenal. kami tidak berpacaran dan hanya memegang komit saya bahwa saya akan menikahinya pada bulan Maret 2013 (tepat 1 tahun setelah petemuan pertama kami).

Kami bertemu pertama kali pada bulan Maret 2012. Setelahnya kami hanya berkomunikasi pada lewat facebook dan satu bulan kemudian kami bertemu kembali dan dia menanyakan mau dibawa kemana hubungan kami? maka sayapun menjawab...

"Saya belum pernah pacaran sebelumnya dan tidak berniat untuk pacaran. Saya mencari seorang wanita yang bersedia dijadikan istri. Tapi saya tidak bisa menikah tahun ini. Kalau dia bersedia menunggu, saya berjanji akan menikahinya tahun depan." 
Saya juga tidak tahu kenapa saya bisa berkata seperti itu, saya memang bukan perencana yang baik, tapi perkataan tersebut keluar begitu saja dari mulut saya. Yang jelas saya sudah berniat bahwa tahun 2013 saya ingin menikah di umur 27 tahun dan saya hanya berdoa kepada Allah SWT agar diberikan jodoh istri yang sholehah. 

Mendengar penjelasan saya, istri saya (waktu itu belum jadi istri tentunya) menyambut baik. Saya tidak tahu bagaimana perasaan dia terhadap saya karena kami baru kenal 1 bulan dan tidak banyak interaksi yang kami lakukan. Perasaan saya terhadap dia pun biasa saja. Pengalaman patah hati membuat saya tidak mau mencintai seseorang terlalu dalam, dan untuk mencari istri, saya tidah butuh wanita yang saya cintai. Saya hanya butuh wanita sholehah yang bisa membuat saya jatuh cinta setelah kami menikah dan membina rumah tangga. Saya akui bawa saya pun bukan laki-laki yang baik, tapi saya selalu berusaha menjadi lebih baik. Dan saya yakin bahwa dengan menikah saya bisa menjadi seorang yang lebih baik. Karena saya pernah mendengar dan membaca bahwa seseorang yang belum menikah tidak akan bisa menjalankan seluruh sunah rosul kecuali dia menikah. karena separuh amalan sunah rosul hanya bisa dilakukan setelah menikah. 
Meskipun saya bukan seorang laki-laki yang baik, saya kadang membca juga sunah Rosul melalui buku-buku 9 Imam yang saya download diaplikasi bahkan saya berlangganan dan membayar iuran tahuann 120rb/tahun untuk bisa mengakses lebh dalam tentang hal2 yang saya butuh landaan sunahnya. Sya juag mengkoleksi Riyadussholihin, Dan hadis Bukhori-Muslim (yang baru hatam 1x saja). Namun yang saya sesali sampai sekarang, meskipun saya sudah beberapa kali khatam Al quran, saya belum sekalipun menamatkan membaca terjemahan Al Quran. Saya selalu terhenti ditengah jalan dan tidak ingat sudah juz berapa. Akhirnya saya mengulanginya lagi dari awal tahun demi tahun. 

Mulai keluar lagi dari inti cerita nih....

Sampai mana tadi? Sampai saya mengutarakan niat saya setelah istri saya menanyakan "mau di bawa kemana hubungan kita" seperti dalam lagu Armada.

Dan rupanya istri saya mau-mau saja. Dan setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. maklum, jarak tempat saya bekerja dan rumahnya berjarak lebih dari 120 km dan membutuhkan waktu perjalanan 3-4 jam.

Karena merasa bahwa dia bukan pacar saya, maka saya pun jarang menghubunginya. Saya hanya menelponnya paling 1 bulan sekali. Sms juga ala kadarnya paling semingg sekali. Itu hanya semata-mata saya lakukan untuk tetap menjalin tali silaturahmi dan saya tidak lari dari janji yang saya utarakan. 

Akhirnya pada bulan Oktober (6 bulan setelah pertemuan terakhir), saya berkunjung ke rumahnya lagi. Ini merupakan kunjungan kedua setelah kunjungan pertama yang merupakan pertemuan pertama kami.

Kenapa saya pilih Bulan Oktober? karena itu merupakan bulan kelahiran istri saya. Maka sayapun mengunjunginya sambil memberikan kejutan hadiah ulang tahun, meskipun saya datang setelah ulang tahunnya lewat.

Dan dari situlah Calon ayah mertua saya mewawancarai saya menanyakan seberapa serius saya menjalin hubungan dengan istri saya dan kalau memang serius, kapan saya akan menikahi anaknya. maka seperti bisa, saya tidak banyak berfikir bahwa apabila calon ayah mertua saya merestuai hubungan kami, saya berniat untuk melamar pada Bulan januari dan menikahinya pada bulan Maret. 

Pertemuan saya pun hanya berlangsung kurang dari 1 jam di rumah istri saya. Saya yang menempuh perjalanan 3 jam lebih untuk bertemu, akhirnya memutuskan untuk pulang hari itu juga dan menolak tawaran menginap di rumah istri saya saat itu. Karena bagaimanapun juga, kami belum memiliki ikatan keluarga sehingga saya berfikir tidak etis kalau saya meginap di rumah calon istri saya...

To be continued.....

Note: seterinya untuk hari ini dicukupkan sekian karen saya meraa sudah cukup banyak untuk setoan hari ini. Meskipun ujian menjelang pernikahan belum saya alami dalam tulisa di atas. Mungkin besok saya ceritakan lagi biar bikin penasaran. 
Saya mau melanjutkan bikin bahan presentasi dan full paper untuk seminar MAPEKI XX di Kuta Bali hari Senin besok. 
  

Kamis, 21 September 2017

Andalas (Morus mocruora Miq)

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
 Subkingdom: Tracheobionta
  Superdivisi: Spermatophyta
   Divisi: Magnoliophyta
    Kelas: Magnoliopsida
     Subkelas: Dilleniidae
      Ordo: Urticales
       Famili: Moraceae
        Genus: Morus
         Spesies: Morus macroura Miq.
Nama Umum
Indonesia: andalas, kertau; Inggris: himalayan mulberry
Sumber : http://www.plantamor.com/database/database-tumbuhan/daftar-tumbuhan_i618?genus-page=all&src=1&skw=Morus%20macroura&g=Morus&s=macroura

Karakteristik Umum
Andalas (Morus mocruora Miq) adalah pohon yang mengalami masa gugur daun yang tumbuh 
sampai ketinggian 10 m (32ft 10in). DI dunia, pohon ini lebih dikenal sebagai Himalayan mulberry. 
Tumbuh pada Hutan di pegunungan Szechwan [109], pada lereng berbukit pada ketinggian 
1000 - 2000 mdpl di Nepal [272]. Biasanya tumbuh di zona 8 yang sulit (UK), berbunga dari 
bulan April sampai Mei, dan buahnya matang dari Juli sampai Agustus. Bunganya tergolong 
monoecious (bunga individu dengan bunga jantan dan betina yang terpisah, tapi kedua jenis 
bunga dapat ditemukan pada pohon yang sama). Cocok untuk: tanah ringan (berpasir), sedang 
(liat) dan tanah berat (tanah liat) dan lebih disukai tanah yang dikeringkan dengan baik. PH yang 
sesuai: tanah asam, netral dan dasar (basa). Bisa tumbuh di semi teduh (light woodland) atau 
tanpa naungan dan lebih cocok tumbuh pada tanah yang lembab.
Habitat
Kanopi Taman Hutan; Hutan Sekunder; Sunny Edge;
Penggunaan
Bagian yang dapat dimakan: Buah.
Penggunaan yang dapat dimakan
Buah - mentah atau matang. Kering dan hambar [146]. Manis [183] ​​saat masak penuh [158, 272]. 
Buah putih kekuningan panjangnya 6 - 12cm [266].
Penggunaan Obat-obatan
Kami tidak merekomendasikan penggunaan tanaman ini sebagai obat. Selalu mencari saran dari 
seorang profesional sebelum menggunakan tanaman ini. 
Jus kulit kayu dioleskan pada luka dan luka [272].
Penggunaan lainnya
Pewarna; Serat; Kayu.
Tanaman ini digunakan untuk pembuatan kertas [266]. Tidak ada rincian lebih lanjut yang 
diberikan, namun hampir dipastikan kulit kayu yang digunakan sebagai sumber serat [K]. 
Warna disuling dari kayu dan daun [266]. Kayu - keras, tertutup dengan keharuman yang indah. 
Digunakan untuk perabotan, konstruksi dll [146, 272].
Rincian budidaya
Lebih menyukai tanah liat hangat yang dikeringkan dengan baik dalam posisi cerah [1, 11]. 
Tidak terlalu kuat di bagian yang lebih dingin di Inggris, ia mentolerir suhu di antara -5 dan - 10 ° c 
[200]. Mulberry memiliki akar yang rapuh dan karenanya perlu ditangani dengan hati-hati saat 
menanamnya [238]. Setiap pemangkasan hanya boleh dilakukan di musim dingin saat tanaman 
ini benar-benar tidak aktif karena mulberry berdarah parah saat dipotong [238]. 
Idealnya memangkas hanya cabang-cabang yang rusak dan kayu mati [238]. 
Tanaman dalam genus ini adalah terutama tahan terhadap jamur madu [200].
Propagasi
Benih germinates terbaik jika diberi stratifikasi dingin 2 - 3 bulan [80, 98]. 
Taburkan benih segera setelah matang jika memungkinkan, jika tidak pada bulan Februari 
dalam bingkai dingin. Itu Benih biasanya berkecambah pada musim semi pertama, meski 
kadang memakan waktu 12 bulan lagi. Bidik bibit menjadi pot individu saat mereka cukup 
besar tangani dan kembangkan mereka di dalam bingkai dingin untuk musim dingin pertama 
mereka. Tanam mereka di akhir musim semi atau awal musim panas setelah hujan salju yang 
terakhir diperkirakan. Potongan kayu setengah matang, 7 - 10cm dengan tumit, Juli / Agustus 
dalam bingkai. Tanam di musim semi. Persentase yang baik, meski terkadang gagal berkembang 
[78, 113]. Stek kayu dewasa dari pertumbuhan musim ini, 25 - 30cm dengan tumit kayu berusia 
2 tahun, musim gugur atau awal musim semi dalam bingkai dingin atau tempat teduh di luar 
[78, 113, 200]. Kuburkan stek itu tiga markas kedalaman mereka. Lapisan di musim gugur [200].


Daftar Pustaka
[K] Ken Fern Notes from observations, tasting etc at Plants For A Future and on field trips.
[1]F. Chittendon. RHS Dictionary of Plants plus Supplement. 1956 Comprehensive listing of species and how to grow them. Somewhat outdated, it has been replaces in 1992 by a new dictionary (see [200]).
[11]Bean. W. Trees and Shrubs Hardy in Great Britain. Vol 1 - 4 and Supplement. A classic with a wealth of information on the plants, but poor on pictures.
[78]Sheat. W. G. Propagation of Trees, Shrubs and Conifers. A bit dated but a good book on propagation techniques with specific details for a wide range of plants.
[80]McMillan-Browse. P. Hardy Woody Plants from Seed. Does not deal with many species but it is very comprehensive on those that it does cover. Not for casual reading.
[98]Gordon. A. G. and Rowe. D. C. f. Seed Manual for Ornamental Trees and Shrubs. Very comprehensive guide to growing trees and shrubs from seed. Not for the casual reader.
[109]Wilson. E. H. Plantae Wilsonae. Details of the palnts collected by the plant collector E. H. Wilson on his travels in China. Gives some habitats. Not for the casual reader.
[113]Dirr. M. A. and Heuser. M. W. The Reference Manual of Woody Plant Propagation. A very detailed book on propagating trees. Not for the casual reader.
[146]Gamble. J. S. A Manual of Indian Timbers. Written last century, but still a classic, giving a lot of information on the uses and habitats of Indian trees. Not for the casual reader.
[158]Gupta. B. L. Forest Flora of Chakrata, Dehra Dun and Saharanpur. A good flora for the middle Himalayan forests, sparsly illustrated. Not really for the casual reader.
[183]Facciola. S. Cornucopia - A Source Book of Edible Plants. Excellent. Contains a very wide range of conventional and unconventional food plants (including tropical) and where they can be obtained (mainly N. American nurseries but also research institutes and a lot of other nurseries from around the world.
[200]Huxley. A. The New RHS Dictionary of Gardening. 1992. Excellent and very comprehensive, though it contains a number of silly mistakes. Readable yet also very detailed.
[238]Bown. D. Encyclopaedia of Herbs and their Uses. A very well presented and informative book on herbs from around the globe. Plenty in it for both the casual reader and the serious student. Just one main quibble is the silly way of having two separate entries for each plant.
[266] Flora of China On-line version of the Flora - an excellent resource giving basic info on habitat and some uses.
[272]Manandhar. N. P. Plants and People of Nepal Excellent book, covering over 1,500 species of useful plants from Nepal together with information on the geography and peoples of Nepal. Good descriptions of the plants with terse notes on their uses.


Selasa, 19 September 2017

Nasihat untuk sendiri.

"Di saat Ada seseorang yang merasa tersinggung Dengan perbuatan kita, Padahal kita tidak berniat untuk menyakiti perasaan Dia, disitu Saya merasa sedih.

Terimakasih yang sudah berkata jujur Kalau Anda sudah tersinggung akibat Ulah Saya. Dengan begitu Saya dapat segera meminta Maaf.

Namun bagi seseorang yang Hanya menyimpan nya di dalam hati, bagaimana Saya meminta Maaf?

Oleh Karena itu, Melalui tulisan ini Saya meminta Maaf bagi siapapun yang pernah tersakiti oleh tindakan, perkataan, atau pun tulisan Saya.

Karena sesungguhnya Saya tidak Ada niatan untuk mendzolimi orang lain.

Mohon Maaf yang sebesar besar nya atas segala kekhilafan yang pernah Saya perbuat"

Kalimat di atas adalah sepenggal curhatan Saya yang sedang galau Karena permintaan Maaf Saya tidak direspon.

Secara tidak sengaja saya sudah menyinggung Salah seorang pejabat eselon 4 di intansi tempat Saya bekerja.
Berhubung umur Kami tidak terpaut jauh (Hanya beda 1 Tahun), Saya biasanya menggunakan bahasa informal kepada beliau (biar sopan). Namun rupanya hal tersebut seharusnya tidak Saya lakukan Karena bagaimana pun beliau merasa bahwa beliau itu adalah seorang pejabat yg ingin dihargai.
Tapi semua itu kini sudah diselesaikan. Karena bagaimana pun tidak Baik bertengkar dengan sesama muslim Lebih dari 3 Hari. Dan Alhamdulillah pada Hari ke 2 permintaan Maaf Saya direspon Dan Kami pun bisa saling memaafkan.
Kalau sudah selesai masalahnya baru Saya bisa tenang.

Kenapa Saya membahas hal di atas? Karena pada dasar nya kita, khusus nya Saya Kadang Lupa bahwa perasaan orang sangat berbeda. Jangan sampai kita mendzolimi orang lain Tanpa kita sadari.
Oleh Karena itu, kita senantiasa Harus santun dalam bertutur kata, bertingkah laku, dan menuliskan sesuatu.

Saya termasuk orang yang to the point kalao bicara. Tidak suka yang bertele tele. Dana Kadang perkataan Saya tergolong pedas dan menusuk. Namun hal tersebut terjadi Karena lingkungan yang membuat Saya begitu. Saya sudah biasa dibully sehingga sudah Tahan banting dan tidak peduli.

Lalu inti permasalahannya apa? Saya mulai ngelantur lagi nih....

Saya Hanya ingin meningkatkan diri Saya sendiri bahwa Saya Harus Lebih bisa menjaga lidah Dan Jari Saya (Kalau menulis sesuatu harus dipikirkan baik2, Jangan sampai Ada pihak yang tersinggung atau terdzolimi.

Ingat lho... Do'a orang yang terdzolimi diizabah Allah. Jangan sampai kita didoakan yang jelek 2 oleh orang kita dzolimi tanpa kita sadari. Rugi banget kan?

Kalau terjadi pertengkaran, mulai lah meminta Maaf duluan. Karena Meskipun kita merasa tidak Salah, Hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena mungkin saja Ada Hal yg tidak kita sadari yang memicu pertengkaran tersebut. Kalau kita sudah meminta Maaf, kita tidak punya tanggungan lagi. Terserah Dia memaafkan atau tidak. Tapi kita tidak boleh menjadi benci terhadapnya karena kita tidak tahu isi pikiran Dan perasaannya.



Senin, 18 September 2017

Persepsiku Tentang ODOP dan Harapanku untuk Komunitas Ini.

Persepsiku Tentang ODOP dan Harapanku untuk Komunitas Ini.
Petama kali mengetahui tentang One Day One Post (ODOP) Community adalah dari teman SMA ku bernama “Fery Fadli” di akun facebooknya. Katanya, disini kita akan belajar bersama menjadi penulis yang baik, sekaligus membangun jaringan antara penulis di seluruh pelosok negeri. Bahkan ada lho anggota ODOP yang sekarang tinggal di luar negeri. Komunitas yang didirikan oleh Bang Syaiha pada tahun 2014 ini memiliki visi dan misi yang jelas. Visinya adalah menjadi komunitas penulis terbesar di Indonesia. Sedangkan misinya antara lain: (1) menumbuhkan minat baca tulis, sebagai salah satu sumbangsih kepada dunia literasi tanah air dan (2) Mencetak penulis ideal, tanpa mengedepankan materi/bisnis dalam proses belajar.
Sebenarnya saya cukup percaya diri dalam hal menulis karena nilai pelajaran bahasa Indonesia saya selalu di atas rata-rata. Namun saya melihat, yang menjadikan penulis sukses adalah adalah ide ide cemerlang para penulis. Namun ketika saya sudah punya ide untuk ditulis, saya mulai bingung bagaimana cara mencurahkan ide saya ke dalam tulisan. Dan kadang malah out of topic dan ngelantur kemana-mana.
Saya termasuk orang yang malas dalam menulis. Sehingga banyak tulisan saya yang tidak kunjung selesai dan terbengkalai begitu saja. Namun Sekarang, saya sudah bertekad bahwa saya harus bangkit dari rasa malas ini. Kenapa? Karena saya sekarang bekerja sebagai peneliti yang sebagian besar tugasnya adalah menulis. Saya sadar bahwa hasil tulisan saya masih sangat jauh dari ideal. Oleh karena itu, saya begitu tertarik begitu mengetahui tentang komunitas ini dan langsung mendaftar untuk bergabung.
Namun ternyata ada seleksinya juga. Tapi tentu saja itu bertujuan untuk mengetahui siapa yang serius untuk menjadi penulis atau cuman iseng-iseng saja daftar. Kalau saya sih, serius banget. Jadi tolong saya diloloskan ya....
Persepsiku tentang ODP?
Persepsi dan pendapat itu sama atau berbeda? Itu yang terlintas dalam benak saya. Daripada salah, maka saya cara dulu definisi persepsi dan ternyata banyak juga versinya.
KBBI: 1. Tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan 2. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra nya.
Dan teryata, pengetian persepsi menurut para ahli pun banyak versi. Ada yang menurut Bimo Walgito, Slameto (2010:102), Robbins (2003:97), dan Purwodarminto (1990:759). (http://belajarpsikologi.com/pengertian-persepsi-menurut-ahli/#)
Lalu ada juga pengertian lain dari Wikipedia menurut Scharter (2011) dan Goldstein (2009).
Daripada out of topic dan menambah kebingungan, saya tidak akan membahas lagi definisi persepsi.
Jadi, menurut persepsi saya, ODOP itu komunitas bagi para penulis amatir yang ingin menjadi penulis profesional. Komuniats bagi para pengguna media sosial yang selalu update tiap hari menulis banyak hal. ODOP bisa juga menjadi pintu gerbang bagi penuis amatir untuk masuk dalam lingkungan penulis professional. Mungkin di dalam komunitas ini terdapat beberapa penulis ideal yang akan membagikan ilmunya, memberikan bimbingan dan arahan, dan lain sebagainya.
Melihat dari visi dan misinya, maka selain meningkatkan kualitas tulisan, akan terbentuk pula komunitas tulisan terbesar di seluruh Indonesia. Jadi kita juga bisa belajar bersama dengan penulis amatir lainnya yang tersebar di seluruh penjuru nusantara yang mungkin suatu saat menjadi penulis profesional dan memberikan sumbangsih tulisan dan pemikiran yang berarti bagi bangsa Indonesia.
Harapan untuk Komunitas Ini.
Harapan saya untuk komunitas ini tentu saja agar komunitas ini dapat mengarahkan saya menjadi penulis yang lebih baik. Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, saat ini saya bekerja sebagai peneliti. Dan sebagai penulis, saya dituntuk untuk bisa menulis karya Tulisan Ilmiah (KTI) dalam bentuk info teknis, prosiding, jurnal, buku, dan lainnya. Bahkan kami pun dituntut untuk menulis dalam bentuk tulisan populer (Koran, majalah, bulletin, dsb) agar tulisan kami tidak melulu hal imiah yang hanya dipahami kalangan tertentu, tapi bisa juga memberikan informasi yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak.  
Saya juga suka menonton film dan membaca novel, sehingga ingin juga menulis resensi yang bisa dinikmati orang lain. Selain itu, saya ingin mencurahkan segala isi pikiran saya dalam bentuk tulisan sehingga ide tersebut tidak hilang begitu saja.
  Anggota komunitas ini mungkin berasal dari kalangan yang berbeda sehingga saya pun bisa belajar banyak hal dari orang lain dengan latar belakang yang berbeda, menjalin tali silaturahim, dan menambah teman. Semoga komunitas ini dapat menjadi gerbang saya untuk menjadi penulis ideal yang professional dan di akhir karis saya saya bisa menjadi seorang Profesor Riset yang menghasilkan banyak tulisan yang bermanfaat.

Senin, 03 Oktober 2016

Mengenal Serat Kayu dan Penggunaannya dalam Kehidupan

Seperti yang sudah disebutkan di post sebelumnya, saat ini saya bekerja di Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan, KLHK. Sebenarnya istilah serat itu sangat luas pengertiannya. Namun, dalam hal ini, saya hanya akan memperkenalkan tentang serat kayu dan kegunaannya. 
Menurut KBBI, serat adalah sel atau jaringan serupa benang atau pita panjang, berasal dari hewan atau tumbuhan (ulat, batang pisang, daun nanas, kulit kayu, dan sebagainya), digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan sikat. Sedangkan serat kayu adalah serat yang berasal dari kayu yang umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu serat panjang dan serat pendek. Serat panjang biasanya berasal dari jenis kayu-keras/soft wood/pohon berdaun jarum (subdivisi gymnospermae) sedangkan serat pendek berasal dari kayu-lunak/hardwood/pohon berdaun lebar (subdivisi angiospermae). 
Istilah serat dalam ilmu kayu sering digunakan secara umum untuk menyatakan semua sel-sel kayu yang terpisahkan dalam proses pembuatan pulp. Namun, dalam konteks morfologi kayu, istilah serat menyatakan tipe sel yang spesifik. Karenanya serat, atau tepatnya disebut trakeid serabut, adalah xylem kayu keras yang panjang, meruncing, dan biasanya berdinding tebal. Dari pandangan sepintas nampaknya serupa benar dengan trakeid longitudinal, tetapi apabila diamati lebih dekat kelihatan beberapa perbedaan yang nyata. Trakeid kayu-lunak panjang rata-rata sekiktar 3-4 mm sehingga sering disebut serat panjang sedangkan trakeid kayu-keras memiliki panjang rata-rata yang lebih pendek biasanya dibawah 1 mm sehingga disebut serat pendek. Panjang serat merupakan unsur penting kekuatan kertas, sehingga menjadi salah satu parameter dalam menentukan kualitas kayu sebagai bahan baku kertas. (Haygreen dan Bowyer, 1993)   
Serat memiliki banyak kegunaan diantaranya:
1.      Sebagai bahan baku kertas dan produk turunannya sepeti buku, tisu, kertas HVS, kardus, dan lain-lain.
Untuk membuat kertas, serat kayu yang berasal dari pohon dibuat chip kemudian dimasak dengan menambahkan zat lain pada kondisi tertentu untuk menguraikan serat menjadi pulp. Pulp tersebut kemudian diproses menjadi produk kertas dan turunannya. Proses pemasakan pulp sebenarnya banyak macamnya. namun yang paling umum digunakan adalah metode kraft karena terbukti yang paling menguntungkan secara ekonomi.
2.      Sebagai bahan baku serat rayon.
Rayon atau kain rayon adalah kain yang dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Serat rayon jadi alternatif selain katun dan polyester. Saat ini rayon sudah dikembangkan dalam puluhan tipe dan digunakan secara luas dalam industry garmen untuk bahan pakaian dan perlengkapan busana, seperti daster, jaket, jas, pakaian dalam, syal, topi, dasi, kaus kaki, dan kain pelapis sepatu. Kain jenis ini juga dipakai sebagai kain alas dan perlengkapan perabot (seprei, selimut, tirai), dan alat0-alat kebutuhan industry (kain untuk perabot rumah sakit, benang ban), serta barang kesehatan pribadi (pembalut wanita, popok). Apabila diproses dengan lebih canggih, rayon memiliki sifat eksklusif dari segi sifat dan karakter. Harganya menjadi cukup mahal karena hampir sebanding dengan sutra
3.      Sebagai bahan konstruksi
Untuk bahan konstruksi, serat kayu yang sudah terurai dicampur dengan bahan perekat kemudian dipress untuk menggantikan fungsi kayu ataupun plywood. Namun penggunaannya hanya untuk bahan konstruksi yang tidak memerlukan kekuatan struktural.
4.      Sebagai material danlam hidroponik
Serat kayu dapat digunakan sebagai substrat dalam hydroponik. Irisan kayu menjadi substrat pilihan sejak hari-hari awal penelitian hidroponik
5.      Sebagai bahan komposit papan serat
Serat kayu dapat dicampurkan dengan bahan perekat yang bersifat thermoplastic untuk membentuk papan serat yang kuat dan tahan air untuk produk luar ruangan,
6.      Sebagai bahan papan komposit plasstik
Mengkombinasikan serat kayu dengan polimer dapat memperkuat bahan plastik. Penelitiannya sampai saat ini masih dilakukan. Apabila berhasil, hal tersebut dapat merevolusi industri komposit. Sektor utama masufaktur yang mengandalkan bahan-bahan ini seperti bangunan, konstruksi, mobil, dan pesawat. Serat kayu terbarukan dan material komposit yang dikembangkan akan terurai setelah selesai dalam penggunaannya tanpa merusak lingkungan.
                Penelitian tentang serat kayu merupakan salah satu kegiatan penelitian yang dilakukan di BP2TSTH. Berdasar Permen KLHK RI Nomor P.20/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tugas BPPTSTH adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi serat dan budi daya tanaman hutan penghasil serat serta melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan yang menjadi kebutuhan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut Yenis Aprianis, selaku ketua tim peneliti teknologi di BP2TSTH, “Penelitian serat yang sudah dan masih berlangsung dilakukan di BP2TSTH meliputi penelitian di bidang pulp, rayon, dan papan serat”.  (OTA)

Kamis, 29 September 2016

Perkenalan Diri.

Sebelum memulai blog ini, alangkah baiknya kalau saya memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Perkenalkan, nama Saya Opik Taupik Akbar. Saat ini saya bekerja sebagai calon peneliti di Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSTH) di bawah Badan Litbang dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Saya masih calon peneliti karena belum mengikuti diklat peneliti yang biasanya diadakan oleh LIPI. Rencananya baru tahun 2017 saya akan diikutsertakan dalam diklat peneliti supaya saya bisa menjadi peneliti seutuhya. Tanggal 3 Juni 2015 merupakan tanggal dimana saya mulai bekerja di Balai ini. Saya juga masih CPNS karena SK PNS saya belum keluar sampai saat ini. Padahal pengajuannya sudah dilakukan dari bulan Juli 2016 karena saya baru mengikuti diklat prajabatan gol. III pada bulan April-Mei 2016.

Di usia saya yang sudah kepal 3, saat ini, sebenarnya saya cukup terlambat memilih pekerjaan sebagai PNS. Sebelumnya saya bekerja di R&D PT. Arara Abadi, Sinarmas Forestry selama 5,5 tahun (terhitung sejak 16 November 2016) s.d. 1 Juni 2015).

Selama hidup, saya jarang mengikuti test.
Masuk SD, tingal masuk aja.
Masuk SMP cuman mengandalkan nilai UN SD (alhamdulillah nilai UN SD saya cukup bagus sehingga bisa masuk SMP terbaik di kota Tasikmalaya saat itu, yaitu SMP N 2 Tasikmalaya).
Masuk SMA 1 Tasikmalaya juga saya cuman mengandalkan nilai UAN, Namun saya tidak melanjutkan SMA di SMAN 1 Tasikmalaya karen pada hari ke 3 masa orientasi, saya diumumkan mendapat beasiswa sekolah gratis plus di asramakan di SMA N 1 Cisarua, bandung Barat, Yayasan Darmaloka yang merupakan SMA Plus Provinsi Jawa Barat yang dikhususkan bagi siswa berprestasi dari kaum dhuafa. Ya, saya memang berasal dari keluarga dhuafa, Dan saat itu, dari 4 peserta yang ikut seleksi, cuman 3 yang terpilih dari Kota Tasikmalaya. Saya anggap saat itu lagi hoki, karena peserta yang 1 lagi orang tuanya PNS. Sudah pasti tidak termasuk dari keluarga dhuafa.
Masuk kuliah pun saya tidak ikut test karena saya masuk masuk IPB mengikuti jalur USMI (Ujian Saluran Masuk IPB) dimana saya hanya mengandalkan nilai raport SMA saya dari kelas 1 sampai kelas 3. Berhubung yang diterima 6 orang dari SMA saya saat itu, dan saat mengajukan pun saya berada dalam rangking 5 besar.
Masuk kerja, rupanya hanya saya yang mendaftar di PT. Arara Abadi saat itu. Berhubung yang dibutuhkan adalah sarjana Teknologi Hasil Hutan IPB, maka sangat sedikit yang mengetahui informasi lowongan pekerjaan tersebut. Dari 66 mahasiswa THH IPB, pada tahun 2009, saya merupakan laki-laki satu-satunya yang lulus 4 tahun, 12 orang lainnya adalah perempuan. Teman2 perempuan saya sepertinya tidak tertarik untuk bekerja di hutan. Sedangkan 32 mashiswa laki-laki lainnya belum ada yang lulus, mereka baru lulus mulai 2010.
Alhamdulillah selama melaksanakan penelitian saya selalu dilancarkan dan saya mendapat proyek penelitian dari dosen sehingga biaya penelitian saya bisa dikatakan gratis. Kakak kelas sepertinya tidak ada yang tahu info tersebut atau mungkin sudah tahu track record PT. Arara Abadi, yang standar gajinya masih di bawah sawit. Tapi saya memilih pekerjaan tersebut karena masih sejalan dengan jurusan saya, yaitu Teknologi hasil Hutan. Dan buktinya saya bertahan selam 5,5 tahun karena sebenarnya saya cukup kerasan bekerja di sana dengan kondisi lingkungan kerja yang nyaman, maskipun gaji masih kalah jauh dari teman-teman lainnya. Tapi selama saya merasa cukup dan saya tidak pernah mengalami kelaparan, hal tersebut sudah cukup bagi saya. Saya 2 kali ikut test CPNS. Petama tahun 2013, dan kedua tahun 2014 (alhamdulillah lolos setelah 2x mencoba). Tahun 2013 saya tidak lolos karena nilai pengetahuan dasar kewarganegaraan saya tidak masuk passinggrade. Padahal nilai passinggrade tersebut hanya 40%, artinya nilai saya kurang dari 40 untuk pengetahuan dasar kewarganegaraan. Hal tersebut terjadi karena saya kurang persiapan dan tidak belajar. Sungguh memalukan, rupanya saya belum bisa menjadi warga negara yang baik. Padahal nilai kepribadian saya paling tinggi saat itu. Dari 175 nilai maksimum, nilai kepribadian saya 173. Berarti dari kepribadian saya sebenarnya cocok jadi PNS karena saya jujur, berintegritas, dan suka melayani. Namun berhubung PNS juga membutuhkan pegawai yang berilmu pengetahuna, maka saya gugur karena saya sudah lupa pelajaran tentang sejarah Indonesia, UUD 45, dan pengetahuan umum lainnya. Saya ini tipe bukan tipe orang yang hoki kalau diundi. Saya bisa karena saya belajar. Tidak ada istilah saya dapat nilai bagus kalau tidak belajar. Meski soal PG sekalipun, tebakan saya selalu salah. Lagian tahun 2013, tidak ada possisi yang menarik minat saya. Saya ikut test hanya sekedar menyenangkan istri dan mertua saja dan menambah pengetahuan
Tapi tahun 2014, saya mengincar jabatan peneliti pertama di Balai Penelitain Teknologi Serat Tanaman Hutan. Karena jenis pekerjaannya sama dengan yang biasa saya lakukan. Selain itu, peluang untuk kuliah S2 di luar negeri terbuka lebih lebar bagi PNS peneliti. Dan saya melihat itu sebagai peluang. Lokasinya juga dekat dengan rumah mertua yang hanya berjarak 7 km. Jadi saya dan keluarga bisa menumpang di rumah mertua dan istri saya jadi bisa berkumpul dengan orangtuanya yang kebetualan saat itu, kedua mertua saya hanya tinggal berdua, karena anak tertuanya (Kakak Ipar Saya), berdinas di Bunga Raya.

Mengenang masa SD, tidak banyak yang saya ingat. Saya bahkan hanya mempunyai 1 teman SD saja yang masih menjalin tali silaturahmi karena kebetulan kami satu SMP dan satu SMA. Ya iyalah. karena pada dasarnya dia juga teman SMA Saya. kalau dengan teman SMA, saya masih banyak menjalin tali silaturahim meskipun hanya sekedar say hai lewat media sosial.
Kadang saya penasaran, bagaimana kehidupan teman2 SD saya sekarang? Saya cari di FB, sepertinya saya sudah lupa nama lengkap mereka. Parah.....
Saya sekolah SD di sebuah SD Inpes, yaitu di SD Sirnasari, Rancamacan, Desa Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasimalaya. Namanya SD Inpres (yang dibangun sesuai dengan instruksi Presiden Soeharto untuk mendirikan SD di lokasi2 pelosok), SD Saya itu berjarak lumayan jauh dari rumah saya, dan lokasinya di atas bukit, jauh dari kampung sekitar, WC nya jorok, dan katanya sih angker. Untunnya saya bukan orang yang sensitif terhadap makhluk halus. Biasanya membutuhkan waktu 20-30 menit kalau berjalan kaki. Ada juga jalan pintasnya, tapi harus melewati hutan. Daripada membahayakan keselamatan saya, saya lebih memilih lewat jalan biasa saja. Karena konon katanya, jalan pintas yang lewat hutan tersebut sangat angker dan ada anjing. Di Tasikmalaya, keberadaan anjing itu sangat jarang. Kalaupun ada, pasti dikandangin dan tidak dibiarkan berkeliaran bebas. Karena anjing yang berkeliaran, sudah pasti akan dibantai masyarakat (katanya). yang jelas populasi anjing di Jawa Barat tidak sebanyak di Riau.

Karena letaknya yang sangat jauh, dan waktu saya kecil saya terkena cacar yang lumayan parah, akhirnya saya baru bisa masuk SD pada umur 7.5 tahun. Tapi rupanya saya bukan yg paling tua saat itu di kelas, karena banyak juga teman2 yang berumur 8 tahun baru masuk SD. Namanya juga SD di kampung, jauh dari mana-mana. Namun bedanya, saat masuk SD saya sudah hapal perkalian 1 sampai 10, sudah lancar membca dan menulis, namun tetap saja tidak bisa rangking 1. Katanya sih yg renking 1, kelas 1 SD nya 2 tahun dan seorang perempuan. Namanya perempuan, biasanya lebih rajin. Jadi saya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Lagian yang rangking 1 berasal dari keluarga terpelajar jadi ya maklum aja orang tuanya pintar, anaknya juga pintar. Namun rupanya kepintaran saya baru diperhatikan di kelas 2.
Saya sangat menikmati masa SD, ada saatnya saya menikmati saat-saat sedang sendiri. Saya kurang pandai berolahraga jadinya kalau teman2 pada main bola, saya lebih suka berjemur di atas batu besar sambil memejamkan mata. Saya lebih suka kalau baju sekolah saya dalam keadaan rapi dan bersih daripada kotor akibat main bola. Tapi kalau sudah pulang ke rumah, saya bisa bebas main-main dari sore sampai magrib. (Kalau siang sampai ashar kan sekolah agama, kalau sekarang mungkin namanya sekolah MDA).
Waktu SD saya pernah mengikuti lomba murid telada. Di SD, sudah pasti saya yang mewakili, ternyata di rayon alhamdulillah saya juara 1 juga, namun tingkat kecamatan saya tidak masuk 3 besar. Malahan yang juara 2 di rayon, masuk 3 besar. Jadi hapus sudah mengikuti lomba sampai tingkat kabupaten. Namun ternyata, para juara lomba tersebut, akhirnya bertemu lagi saat SMP. Dan di SMP, ternyata prestasi saya tidak kalah dengan yang mantan juara murid teladan.
Ketika yang lain merasa H2C (harap-harap cemas) menghadapi ujian, saya malah H2C takut nilai saya lebih rendah daripada teman yang lain. Dan terbukti nilai saya hanya juara tertingga ke-2 di SD Saya. padahal yang nilainya tertinggi prestasinya di kelas masih di bawah saya. Mungkin saya terlalu meremehkan atau dia yangg belajar lebih giat dari saya. Atau dia lebih hoki menebak soal2 PG. Saya sih tidak terlalu mempermasalahkannya karena nilai saya cukup untuk masuk SMP N 2 Tasikmalaya, yang saat itu merupakan SMP terbaik di Kota tasikmalaya yang dapat dibuktikan dari prestasi2 yang sudah dicapai dan pasinggrade nilai UN tertinggi di Kota tasikmalaya.

Saya memlih sekolah di SMP 2 Tasikmalaya meskipun jauh letaknya dari rumah saya. butuh watu 10-15 menit berjalan kaki dan 20-30 menit dengan angkot merah 04. Karena kalo sekolah di sana, serasa lebih gengsi dan lebh eksklusif. Selain itu, peluang masuk SMA 1 Tasikmalaya (terbaik saat itu di tasikmalaya) menjadi lebih mudah dan saya bisa kuliah dimanapun yang saya inginkan. Saat kecil, saya rupanya terlalu naif, saya tidak sadar dengan kondisi keluarga saya yang serba kekurangan. Seandainya saya sekolah di SMP N 14 yang letaknya lebih dekat, saya bisa saja dai juara umum disana. Tapi berada di puncak itu, bebannya terlalu berat. Dan ketika ada yang mengalahkan, terasa kurang menyenangkan. Oleh karena itu, saya lebih meilih jadi yang terburuk diantara yang terbaik daripada yang tidak jadi yang terbaik diantara yang terburuk. Selain itu, saya lebih suka berada di atas rata-rata daripada di posisi puncak.

Saat awal-awal SMP, saya kurang PD belajar dengan orang-orang pintar. Saya membutuhkan waktu 1 caturwulan untuk menyesuaiakan diri. Nilai saya juga kurang memuaskan. namun saat caturwulan ke-2, saya bisa melihat siapa saja yang prestasinya di atas saya dan di bawah saya. Jadi saya membaca peluang dan mentargetkan masuk 5 besar. Alhamdulillah saya bisa masuk 5 besar dan saat kelas 2 saya masuk kelas unggulan. Jadi saat itu, di SMP sedang dilakukan percobaan dengan mengelompokan anak2 dengan prstasi terbaik dikumpulkan dalam 3 kelas unggulan, sedangkan 7 kelas lainnya dicampur anak2 yang prestasinya biasa-biasa saja. Namun sepertinya kelas unggulan hanya berlangsung 1 tahun saja karena meski terbukti dapat mengingkatakan prestasi anak2 kelas unggulan, kelas2 non unggulan prestasinya malah menurun.

Saat SMA, saya tidak pernah rangking 1, namun setidaknya selalu masuk 5 besar di kelas. Saat SMA, banyak anak yang cerdas. Sekeras apapun saya belajar lebih giat, pada akhirnya sangat sulit mengalahkan orang2 genius tersebut. Jadinya, saya belajar ala kadarnya saya, yang penting di atas rata-rata. Namun pada akhirnya prestasi saya malah stagnan dan teman-teman yang belajar lebih rajin bisa mengalahkan rangking saya. tapi dengan sedikit lebih giat, saya bisa mengejar prestasi dari orang-orang yang saya anggap bisa saya kalahkan.

Saat kuliah merupakan saat-saat paling berat namun paling menyenangkan bagi saya. Masa terberat saya alami pada 3 semester pertama. Selanjutnya cukup menyenangkan. Saat semester 1 dan 2, saya hanya fokus belajar tanpa main-main. Karena main-main kan butuh biaya, sedangkan saya harus bisa hidup dengan Rp 150.000 - Rp 200.000/bulan tahun 2005-2006. makan pun hanya bisa dua kali sehari dengan satu jenis lauk yang minimalis (kalo ga sayur, ya tahu tempe). kalo pengen makan daging, berarti makannya cuman 1 kali saja hari itu. Sebenarnya saat itu, banyak juga yang berjualan di Asrama TPB. Ada yang jualan molen, pulsa, dll. Tapi, saya berfikir saat itu, saya belum saatnya mencari uang. Tugas mahasiswa hanya belajar saja. Lagian kalo bekerja part time, sangat sulit di cari kalau di daerah Bogor. Mengajar les, saya belum ada pengalaman dan biasanya lokasi anak2 nya jauh dari kampus, pasti butuh ongkos dan saya juga tidak punya banyak kenalan saat itu. Lagian, yang jualan molen katanya lebih banyak merugi daripada untungnya karena banyak mahasiswa yang mungkin lupa membayar setelah mengambil molen yang diletakan di lorong-loranong asrama tersebut.
Semester 1 dan 2, belum ada beasiswa bagi mahasiswa (atau saya aja yang kurang info?) Jadi saya cuman bisa mengandalkan uang bulanan dari orang tua saya saja. Pokonya, saat itu saya merasa sebagai mahasiswa termiskin di kelas yang kadang membuat saya minder. Tapi meskipun saya rajin belajar, pada akhirnya IP saya hanya 3.25 saja dan biologi saya mendapatkan nilai C. Jadinya hapus sudah cita-cita saya mendapatkan IPK Cum Laude.

Tahun ke-2 saya sudah masuk jurusan. Saya memilih Teknologi Hasil Hutan karena saya suka dengan ilmu yang berbau teknologi. Pasti akan lebih banyak berfikir daripada sekedar menghapal. Hapalan saya sangat buruk yang menyebabkan nilai-nilai mata kuliah yang ujiannya berupa hapalan mendapat nilai rendah. Alahamdulillah setelah tahun ke-2, beasiswa mulai berdatangan sehingga saya tidak perlu kelaparan seperti tahun pertama. Saya juga jadi komti di jurusan saya (semacam ketua kelasnya). Jadi saya bisa dapat objekan fotocopy sehingga saya bisa mendapatkan fotocopian gratis dari buku atau bahan kuliah syang saya fotokopikan buat teman-teman satu kelas.
Saya juga masuk Asrama Sylvasari, sehingga dapat megurangi biaya kos-kosan karena tinggal diasrama Sylvasari pada dasarnya adalah gratis yang penting lolos seleksi masuk, lolos tahap percobaan dan mentaati aturan yang berlaku.

Perkenalannya jadi panjang ya? Serasa lagi curhat saja. Tapi ga apa-apalah, toh, ga ada yang baca juga.

Jadi kenapa saya menulis blog ini? Sebenarnya ini merupakan sarana latihan bagi saya untuk menulis. Sebagai seorang peneliti, saya dituntuk untuk menerbitkan Karya Tulis Ilmiah (KTI) maupun tulisa-tulisan lainnya.
Saat ini, saya tidak punya proyek penelitian jadi tidak ada tulisan yang bisa saya buat untuk KTI yang berasal dari data primer. Di Lain sisi, saya suka membca dan mempunyai ketertarikan pada beberapa hal. Informasi yan saya baca biasanya saya rangkum. Namun saya fikir alangkah baiknya kalau rangkuman tersebut saya bagikan di sini agar informasi yang saya peroleh bisa dinikmati oleh orang lain. itupun kalau orang lain membaca tulisan saya disini.
tapi setidaknya saya dapat melatih kemampuan saya dalam menulis. Kata orang pracatice make perfect. So, here I am.

Mater yang ingin saya sampaika nantinya seputar informasi dan kegiatan penelitian yang dilakukan di BP2TSTH selain itu mungkin saya akan memposting-hal2 yang saya sukai juga meskipun tidak ada sangkut pautnya dengan tupoksi BP2TSTH atauun tupoksi saya sebagai Peneliti.

Sebagai calon peneliti, puncak karir saya adalah sebagai Profesor Riset. Namun untuk mencapai itu, saya harus masuk dalam fokus penelitain yang lebih spesifik. Sekarang ini saya masih belum tau apa yang akan saya teliti di masa depan. banyak dilema yang saya alami. Namun saya sudah memiliki banyak option dalam hidup saya.
1. Madu. Saya punya concern dalam penelitian produk madu dan diversifikasi produk hasil lebah karena hal tersebut juga menjadi salah satu tupoksi BP2TSTH sebagai balai penelitian madu. Disini saya melihat peluang yang masih terbuka lebar karena peneliti madu di Indonesia sebagian besar berada di bidang farmasi, kedokteran dan kimia. Sedangkan peneliti kehutanan lebih fokus ke lebah dan sosial ekonominya. jadi apabila saya berada ditengah-tengah peluang sebagai peneliti madu masih terbuka lebar. tapi saya jadi bingung mau kuliah S2 di mana?
2. Rayon. Sesuai Tupoksi BP2TSTH yang meneliti teknologi serat tanaman hutan, maka di sini sudah ada peneliti pulp, peneliti papan serat, dan peneliti bambu. Kalau ingin mempelajari rayon, maka saya bisa kuliah S2 master of science in Textile Chemistry di North Caroline State University. tapi masalahnya adalah, teknologi pembuatan rayon belum ada di BP2TSTH. jadi kalau saya sudah selesai kulaih, saya melakukan penelitian dimana?
3. papan partikel. Kalau saya memilih penelitain papan partikel, saya bisa kulaih di oregon State University. Dan alat untuk membuat papan serat sudah ada di BP2TSTH. Namun saat ini sudah ada Doktor yang akan meneliti di bidang itu. Namun belaiu S1 dan S2 nya silvikultur dan hanya S3 nya yang mengambil teknologi hasil hutan. Kalau saya juga ikut-ikutan, maka saya sebenarnya bepeluang untuk bisa lebih ahli dari beliau karena saya S1 sudah teknologi hasil hutan, S2 dan S3 mau mengambil Master of Science in Wood Science and Engineering di Oregon State University. So, peluang saya untuk jadi Profesor Riset sepertinya lebih terbuka. Namun saya tidak suka bersaing.

Tapi sepertinya jadi peneliti tidak pelu membatasi diri mau meneliti di bidang apa. oleh karena itu, saya mutuskan akan melakukan penelitian di setiap lini yang bisa saya masuki.

Sekian dulu untuk saat ini